
December 06, 2019
Ikhsan Maulana
2
Bagi Anda yang ingin mempelajari cara membuat website pasti akan belajar css dan bahkan belajar css3. Tapi tentu saja Anda harus belajar css dasar terlebih dahulu agar kedepanya bisa belajar css3 dengan lengkap tanpa kesulitan yang berarti. Pertama-tama Anda harus belajar pengertian CSS dan juga memahami fungsi dan contohnya barulah mempelajari CSS yang lebih kompleks.
Dalam dunia internet kita mengenal yang namanya situs, yang dimana situs-situs ini menyajikan berbagai macam konten. Setiap situs atau website yang kita kunjungi apabila kita perhatikan maka tentu kita akan mendapati setiap website memiliki gaya tampilan websitenya masing-masing.
Contohnya blog ini misalnya, saat penulis menulis artikel ini blog ini didominasi dengan warna hijau yang mendekati biru dengan layout yang terlihat cukup simpel dibanding dengan wesite-website berita.
CSS adalah singkatan dari Cascading Style Sheet, yang merupakan aturan atau bahasa untuk mengatur komponen-komponen halaman website sehingga akan lebih terstruktur dan seragam.
Simpelnya CSS adalah bahasa para web designer untuk memperindah tampilan website mereka dengan mengatur warna, posisi, gambar, font dan lainya,
CSS bukanlah termasuk kepada bahasa pemrograman karena ia tidak memiliki fungsionalitas yang dinamis melainkan amat terbatas pada styling atau memperindah dokumen yang menggunakan bahasa markah seperti HTML dan XHTML.
CSS merupakan bahasa yang direkomendasikan oleh World Wide Web Consortium (W3C)
pada tahun 1996 sebagai standar web design, kemudian browser seperti
Internet Explorer dan Netscape merilis browser baru mereka dengan
standar CSS.
CSS sendiri disicptakan oleh seorang bernama Håkon Wium Lie yang berasal dari Norwegia, Ia lahir 16 Juli tahun 1665. Ia mulanya menuangkan ide awal CSS nya pada proposal berjudul Cascading HTML Style Sheet (CHSS) di Chicago, Ilinois tahun 1994. Ia tidak berkerja sendiri namun Ia juga berkerja sama dengan Bert Bos untuk mengembangkan standar CSS.
Kemudian pada tahun 1996 CSS resmi dijadikan standar browser dan pada desember ditahun yang sama dirilislah CSS level 1, atau CSS pertama.
Apabila Anda adalah seseorang yang memiliki blog maka seharusnya Anda akan menemukan kode CSS setiap kali Anda membuka source code blog Anda atau saat mencari tutorial blog di mesin pencari.
Hal ini karena CSS adalah bahasa yang hampir seluruh website dan blog menggunakanya, penulis benar-benar tidak dapat menunjukan contoh website yang tidak menggunakan CSS pada websitenya kecuali website yang didirikan oleh Timoty Berners Lee yang mana webnya adalah website pertama didunia.
Sebagai gambaran untuk memahami fungsi CSS silahkan lihat tampilan blog ini lalu bandingkan dengan webnya milik Berners Lee yaitu http://info.cern.ch/.
Anda akan mendapati website tersebut benar-benar tidak bernilai estetika bukan? hal itu dikarenakan website tersebut belum menggunakan CSS.
Sehingga cukup jelas bahwa fungsi CSS itu untuk mengatur dan memperindah halaman website yang menggunakan HTML atau XHTML.
Rilis Tahun 1996
Rilis Tahun 1998
contoh internal CSS :
<style>...</style>
File tersebut kemudian dapat dipanggil menggunakan caller atau pemanggil yang akan terlihat seperti ini :
<link rel="stylesheet" type="text/css" href="style.css">
Daftar isi
- 1. Apa Itu CSS?
- 2. Sejarah CSS
- 3. Fungsi CSS
- 4. Perkembangan CSS
- 5. Jenis-jenis CSS
- 6. Contoh Penggunaan CSS
- 6.1 Embedded CSS
- 6.2 Eksternal CSS
- 6.3 Inline CSS
- 7. Akhir Kata
Contohnya blog ini misalnya, saat penulis menulis artikel ini blog ini didominasi dengan warna hijau yang mendekati biru dengan layout yang terlihat cukup simpel dibanding dengan wesite-website berita.
Lalu apa sebenarnya yang membuat sebuah website memiliki desain yang berbeda-beda?
Jawbanya adalah karena setiap website menggunakan yang namanya CSS (Cascading Style Sheet). Kemudian kita akan berpindah ke pertanyaan-yang lebih besar dan menjadi tema artikel ini, yaitu :Apa itu CSS?
![]() |
apa itu css? / freepik |
Simpelnya CSS adalah bahasa para web designer untuk memperindah tampilan website mereka dengan mengatur warna, posisi, gambar, font dan lainya,
CSS bukanlah termasuk kepada bahasa pemrograman karena ia tidak memiliki fungsionalitas yang dinamis melainkan amat terbatas pada styling atau memperindah dokumen yang menggunakan bahasa markah seperti HTML dan XHTML.
Sejarah CSS
![]() |
sejarah CSS / freepik |
CSS sendiri disicptakan oleh seorang bernama Håkon Wium Lie yang berasal dari Norwegia, Ia lahir 16 Juli tahun 1665. Ia mulanya menuangkan ide awal CSS nya pada proposal berjudul Cascading HTML Style Sheet (CHSS) di Chicago, Ilinois tahun 1994. Ia tidak berkerja sendiri namun Ia juga berkerja sama dengan Bert Bos untuk mengembangkan standar CSS.
Kemudian pada tahun 1996 CSS resmi dijadikan standar browser dan pada desember ditahun yang sama dirilislah CSS level 1, atau CSS pertama.
Fungsi CSS
![]() |
fungsi css / freepik |
Hal ini karena CSS adalah bahasa yang hampir seluruh website dan blog menggunakanya, penulis benar-benar tidak dapat menunjukan contoh website yang tidak menggunakan CSS pada websitenya kecuali website yang didirikan oleh Timoty Berners Lee yang mana webnya adalah website pertama didunia.
Sebagai gambaran untuk memahami fungsi CSS silahkan lihat tampilan blog ini lalu bandingkan dengan webnya milik Berners Lee yaitu http://info.cern.ch/.
Anda akan mendapati website tersebut benar-benar tidak bernilai estetika bukan? hal itu dikarenakan website tersebut belum menggunakan CSS.
Sehingga cukup jelas bahwa fungsi CSS itu untuk mengatur dan memperindah halaman website yang menggunakan HTML atau XHTML.
Perkembangan CSS

CSS Level 1
Pada bulan agustus 1996 dirilislah CSS level 1 oleh organisasi W3C dengan tujuan untuk mengurangi perang browser antara Internet Explorer dan Netscape. CSS ini memiliki beberapa fitur diantaranya dapat mengatur font, warna, gambar, margin, posisi teks, padding, border dan lainya.Rilis Tahun 1996

CSS Level 2
W3C memperbaharui standar CSS tahap awal dengan merilis CSS level 2 yang kemudian hingga kini masih digunakan secara masif, CSS 2 ini dirilis pada tahun 1998. Fitur ini tidak menghilangkan fitur CSS level 1 melainkan mengembangkanya agar lebih memiliki kapabilitas yang lebih tinggi.Rilis Tahun 1998

CSS Level 3
CSS ini merupakan versi CSS terbaru, Ia memiliki fitur yang jauh lebih dinamis dibanding pendahulunya, diantaranya Ialah fitur animasi 2D dan 3D, border-radius, drop shadow, text shadow dan lainya.Jenis-jenis CSS
Sebelum kita masuk ke contoh penggunaanya kita harus mengetahui jenis-jenis CSS, diantaranya :1. Internal CSS atau Embedded (ini adalah kode CSS yang disimpan dibawah tag "style".)
2. External CSS (ini adalah kode CSS yang diambil dari luar dokumen.
3. Inline CSS (Inline CSS adalah kode CSS yang terdapat dalam baris HTML)
PERHATIKAN
Untuk memahami CSS ini Anda setidaknya harus sudah faham kode/bahasa HTML. Silahkan klik tombol dibawah apabila Anda sama sekali belum memamahi HTML.
Pengetahuan Dasar HTML
Contoh Penggunaan CSS
Internal CSS atau Embedded CSS
CSS ini bersifat memisahkan diri dari kode HTML namun tetap dalam dokumen yang sama, hanya saja peletakanya tidak dalam baris yang sama dalam kode HTML.contoh internal CSS :
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<title>Contoh Bentuk Embedded</title>
</head>
<style>
body {background:blue; color:black; margin-left:10px}
h1 {font-size:24px; color:black}
p {font-size:12px; font-family:arial; text-indent:0.5in}
</style>
<body>
<h1>Judul ini berukuran 24 pixel dengan warna hitam!</h1>
<p>Tag p ini di format dengan besar font 12 pixel dengan tipe font Arial dan mempunyai identasi 0.5 inch </p>
<p>Yang perlu diperhatikan juga bahwa body disini telah diformat dengan margin kiri 0.5 inch dan warna background biru</p>
</body>
</html>
Kita dapat melihat bahwa kode CSS dalam dokumen diatas diapit dalam tag :<style>...</style>
Perhatian
Untuk penjelasan selector body, h1, p dan lain-lain akan dibahas di artikel lain dengan kategori CSS Dasar
Eksternal CSS
Cara ini mudah dilakukan karena kita tak akan pusing saat mengoding kode HTML karena tak bercampur, namun kekurangnya ialah teknik ini memiliki kekurangan yaitu membuat loading web semakin lambat. karena berbeda dengan Embedded CSS, External CSS benar-benar memisahkan diri dari dokumen HTML dan berada pada dokumen CSS nya sendiri secara mandiri, CSS ini akan memiliki domumen berbentuk ".CSS".File tersebut kemudian dapat dipanggil menggunakan caller atau pemanggil yang akan terlihat seperti ini :
<!DOCTYPE html>
<head>
<title>Contoh Bentuk Embedded</title>
<link rel="stylesheet" type="text/css" href="style.css">
</head>
<body>
<h1>Judul ini berukuran 24 pixel dengan warna hitam!</h1>
<p>Tag p ini di format dengan besar font 12 pixel dengan tipe font Arial dan mempunyai identasi 0.5 inch </p>
<p>Yang perlu diperhatikan juga bahwa body disini telah diformat dengan margin kiri 0.5 inch dan warna background biru</p>
</body>
</html>
Dapat kita amati bahwa perbedaan dengan kode CSS sebelumnya ialah kali ini tak terlihat ada kode CSS dalam dokumen tersebut, namun telah digantikan dengan kode berikut :<link rel="stylesheet" type="text/css" href="style.css">
Penjelasan tag :
- properti <link> menunjukan bahwa tag tersebut merupakan penghubung dokumen tersebut dengan file eksternal.
- properti rel="stylesheet" menunjukan file yang dirujuk adalah file CSS.
- properti type="text/css" menunjukan bahwa file yang dirujuk adalah file dalam bentuk text CSS.
- properti href="style.css" menunjukan bahwa file eksternal yang akan diambil adalah file beralamatkan "style.css".
Inline CSS
Inline CSS adalah CSS yang posisinya tepat dalam satu baris yang sama dengan tag HTML nya itu sendiri, contoh :<!DOCTYPE html>
<head>
<title>Contoh Bentuk inline CSS</title>
</head>
<body style="margin-left: 5in;background-color:blue;">
<h1 style="font-size:24px;">Judul ini berukuran 24 pixel dengan warna hitam!</h1>
<p style="font: 12px Arial;">Tag p ini di format dengan besar font 12 pixel dengan tipe font Arial </p>
<p>Yang perlu diperhatikan juga bahwa body disini telah diformat dengan margin kiri 0.5 inch dan warna background biru</p>
</body>
</html>
Kita dapat melihat kini kode CSS berada tepat didalam setiap tag HTML, kekurangan dari teknik ini adalah kita harus selalu mengulang kode CSS ke setiap tag HTML.Akhir kata - Pelajari lagi lebih lanjut
Pada dasarnya penjelasan diatas benar-benar hanya dasar dari CSS, setidaknya ada puluhan properti dan nilai CSS yang harus kita pelajari agar benar-benar dapat membangun sebuah web dengan desain yang indah dipandang.Pelajarilah lebih lanjut mengenai CSS. Karena hakikatnya CSS adalah salah satu bahasa paling dasar untuk dapat memndesain website. sehingga masih jauh jalan yag harus kita tempuh untuk menjadi seorang web designer ataupun front-end programmer.
Perhatian
Apabila anda tertarik untuk mempelajarinya Anda bisa mendapatkan materinya di blog ini dengan menelusuri artikelnya melalui tombol di bawah ini :
CSS DASAR
Info Penulis

Ikhsan Maulana
Seorang Mahasiswa biasa di kampus biasa-biasa dengan lingkungan yang biasa-biasa namun mencoba meraih hal yang luar biasa.
Artikel Terkait
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Yang external CSS nulisnya dimana gan?,
ReplyDeleteKok cuman nyimpen link stylsheet?
Nulisnya di pisah dari dokumen HTMLnya gan ...
DeleteJadi nanti ada file.html sama file.css
Nah kita nanti nulisnya di file.css nya, lengkapnya pelajari saja CSS dasar di blog ini
Di paling bawah artikelnya ada tombol, klik aja gan
Semua Link Aktif Akan Disembunyikan.